Ass. wr. wb.,
Beta sangat sepakat dengan pendapat abang di atas. Seng ada banyak pilihan yang bisa katong lakukan, kecuali doa dan bantuan kemanusiaan. Bantuan ini bisa berupa uang, makanan dan so pasti obat2an. Karena tiga items inilah yang sangat dibutuhkan oleh katong punk basudarao di Palestina, dan ini merupakan bentuk JIHAD FI SABILILLAH (berjuang di jalan Allah).
Sedangkan bantuan dalam bentuk kirim pejuang (baku-parang), beta rasa, ini tahap terakhir for katong yang ada di luar Timur Tengah. Karena, secara geografis, seharusnya tanggung jawab keamanan Palestina menjadi tanggung jawab basudarao Arab lainnya, kaya Mesir, Syiriah, Libanon, Arab Saudi, dan Yaman.
Peritistiwa penyerangan Israel ke Gaza bertepatan dengan tahun baru Islam (Hijriyah) 1430 H, ini merupakan showforce Israel yang menunjukkan mereka paling PERKASA di Timur Tengah secara regional. Dan bangsa Arab yang mayoritas Islam, hanya merupakan sumberdaya yang dapat dieksploitasi.
Dari kaca mata katong (Islam), katong harus memaknai peristiwa kemanusiaan ini sebagai suatu musibah dan sekaligus peringatan Allah for katorang. Karena jauh-jauh hari, Rasulullah sudah mengingatkan bahwa, "suatu saat ada masa, dimana jumlah umat Islam jauh lebih banyak, tapi hanya seperti buih di laut yang gampang diperdayai oleh ombak". Katong pung basudarao Islam Arab banyak, tapi seng bisa bikin apa-apa. Cuma bisa nonton dari pinggir batas negara, lalu manangis dan akhirnya cuma bisa bilang sio kasiange...
Yang jelas, Allah sedang menguji keimanan katong dengan peristiwa ini.
Secara pribadi beta sudah berusaha lakukan beberapa hal, yang seng bisa beta uraikan di sini, takut riya'. Hanya sebatas kemampuan beta sebagai penganut Islam.
Wass.
POka, 16 Januari 2009