pengurus ippmassi

jang sampe orang laeng lia katong basar di nama...
tapi di dalam ku nol hatanno wa kubba...
potensi tamang-2 klo zeng par lengkapi smangat "MAE IHANUE KUAMANNO" mendingan wadah IPPMASSI yang suada par basudara berbuat na amanno..BUBAR AKANG JUA.. kan tinggal biking MUBES la kasi bubar saja tooo...

Ass. Wr. Wb.
Kalo baca sdr MantarannO pung pendapat diatas, beta setuju dan kiranya batul juga ada yang seng beres di IPPMASSI. Buat sdr2/adik2 di IPPMASSI jang tapancing, marah, banting-banting barang sabarang.....tapi mari dudu bakurung la pikir-pikir....mangkali katong parlu inga-inga hati, jang talalu tabaos tapi seng ada yang tasisa di amanno.

Jang capat lupa.....waktu biking MUBES IKASSI hasilnya tinggal 3 orang di legislatif dan beberapa orang di level bawah birokrasi. KATONG BUKA FRONT TAPI SENG SIAP DI DALAM.

Buat sdr2/adik2 di IPPMASSI, kalo bisa realisasi program yang su ada bisa diperbaharui dan kembangkan untuk hal-hal yang lebih dekat deng kahidopan Sissodido, baik yang di kampung maupun di rantau.
Program-program yang sudah diberitakan selama ini, kiranya lebih bagus dong salurkan lewat organisasi kemahasiswaan yang sudah eksis (HMI, PMII, IMM dll).

Beberapa saran yang ingin disampaikan pada kesempatan ini buat sdr/adik IPPMASSI adalah:
1. Buatkan kursus temporer (liburan/puasa) untuk katong pung anak2/adik2 di SD, SMP dan SMA, fokuskan untuk mata pelajaran tertentu semacam matematika, bhs inggris dan komputer.
2. Lakukan kerja bakti di kampung, kas barsih kampung/masjid/sekolah
3. Bicarakan deng orang-orang kuat/berpengaruh sissodido par upayakan langkah-langkah konkret hidupkan kembali taman pengajian
4. Cari tau basudara yang kurang mampu, lalu bicarakan deng orang-orang kuat/berpengaruh sissodido mangkali bisa cari jalan kaluar par dong pung susah (anak sekolah/makan/bali baju).
5. Kas ingat basudarao di kampung supaya pake bahasa Sirisori tarus jang sampe akang hilang (beta sandiri seng tau bahasa, cuma mangarti saja).

TERKADANG KITA SELALU TERJEBAK DENGAN MENGIKUTI SESUATU KEBIASAAN YANG MENURUT KITA MUNGKIN BERNILAI BESAR DAN ORANG LUAR MUNGKIN DIANGGAP SEBAGAI "ANCAMAN", TAPI KITA LUPA BAHWA SESUATU ITU SEJATINYA HANYA UPAYA RIA YANG TIDAK BERDAMPAK APA-APA BAGI KOMUNITAS YANG KITA WAKILI.

b sangat setuju dengan katong punya a" mukhlis puya usulan di atas....,,, dan itu suda menjadi sebuah evaluasi bagi pengurus IPPMASSI yang ada....,, dan perlu di tunjang oleh sosialisasi yang baik...,,,
katong membina generasi muda khususnya di amanno itu perlu kesabaran,,,,perlu adanya tahap" yang katong lakukan,,,
dan b sangat setuju dengan bahasa siri_sori islam jang sampe akang ilang,,mari katong lestarikan akang...., karna bahasa juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap amanno tercinta.....

Assalamu alaikum.

Ikut nimbrung ado ....

Kalu Ikassi sudah zeng representatif for katong dan tdk dapat diberdayakan lagi, itu artinya katong harus urus diri masing2. Lalu muncul pertanyaan, kalu katong zeng mampu secara individual, bagamana? Apakah ... kemajuan hanya milik yang punya kemampuan (finansial) saja? Lalu katong yang zeng mampu, terpaksa harus berada di dalam keterpurukan.

Semua ini tentunya sangat tidak bijak. Tapi, itu fakta yang harus dihadapi.

Lalu bagaiman solusinya? Menurut analisa beta, sebaiknya katong kumpulkan sejumlah orang muda (perwakilan kepemudaan) zenk harus dari Ippmassi yang penting bersikap dewasa dan visioner (punya pikiran maju far amnno). Orang2 ini bertugas untuk menyampaikan himbauan/koreksi/kritik yang bersifat konstruktif langsung kepada para Pengurus Ikassi di mana saja, terutama di Ambon (pusat).

Asumsi beta, aksi ini bisa menimbulkan reaksi dari para Pengurus Ikassi. Diharapkan reaksi yang positif.

Bagaimana tanggapa yang laen.

Wassalam.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Rupanya masalah ippmassi ini menarik juga, sehingga banyak basudara/adik2 yang taruh perhatian dan itu bagus sakali par katong intropeksi diri. Pendapat2 dari "Mantaranno", Irsal maupun Ridwan su cukup kasi gambaran bahwa ippmassi seng jalan di trek yang pas, dan tampaknya bukan ippmassi saja, tapi yang laen juga semacam IKASI dan BASISDA idem ditto.
Usulan adik Ridwan untuk solusi masalah dimaksud kiranya salah satu alternatif yang mau tidak mau harus dicoba/diambil.

KENAPA.....

Sudah banyak organisasi dibuat, acara2 hebat dilaksanakan (MUBES cs), tapi seng maju malah mundur. Sebentara "orang luar" dong diam/takisu/manggarang, lalu tiba2 melejit kas tinggal katong. Sering bahasa2 berikut ini katong dengar yang diutarakan secara serius/tidak serius tapi kurang lebih berarti SISSODIDO ITU ORANG PINTAR BANYAK, ULAMA BANYAK, BERPANGKAT BANYAK, JABATAN TINGGI BATAMBONG, HARTAWAN DEPU, DLL.
Bahasa2/cerita2 macam begini yang biking katong tidor panjang sampe katanggisang (menggigau), lalu lupa par karja yang "membumi". Sampai2 ada ungkapan ATOR ORANG SIRISORI PALENG SUSAH, KARENA SAMUA PINTAR.

Kalau mau jujur, rata2 basudara yang maju/berhasil/berpangkat/berharta dan keberhasilan lainnya lebih banyak dicapai secara individu (yang tentunya dengan kerja keras) bukan kerja kolektif. Katong bakumpul untuk setiap perkawinan sehingga "orang luar" menilai katong sangat sangat bersatu, bayangkan untuk kawin saja "kampung" harus mendanai.

Namun ketika kebersaudaraan/ikatan kekeluargaan sangat diperlukan oleh individu tertentu dari Sissodido sewaktu "bertarung", katong jadi tidak bakumpul (baca bersatu) dan gampang di adu domba/dibodohi/dikadalin dan di..di.. lainnya.

Tentunya katong pung moyang2 dolo yang punya kapasitas ilmu agama dan perilaku hidup yang sangat baik biking ide brilyan ini (bakumpul) bukan cuma par kaweng saja tapi hal ihwal kehidupan lainnya dengan harapan turunannya lebih baik lagi dan siap menghadapi segala problematika hidup secara kolektif.

KEMUDIAN APA.....
Yang lalu biarlah berlalu, jadikan rujukan, mari katong melangkah ke depan dan langkah kedepan ditentukan hari ini.
Merujuk usulan adik Ridwan, kiranya perlu ditindaklajuti/direalisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Gampangnya mekanisme yang ingin diusulkan kurang lebih, pertama cari tamang/saudara yang se-ide, kemudian tukar ide, lalu bikin program, seterusnya bicarakan/pendekatan ke orang2 tua/abang2/saudara2 yang punya kemampuan finansial dan pengaruh, tentunya yang se-ide juga dan yang ada perhatian par kemajuan sissodido secara utuh (holistik).
Bikin konsep program yang yang kacil2/ecek2 dolo, jangan terlalu yang hebat2, tapi yang penting bisa direalisasikan dengan sumber yang ada dan bermanfaat langsung ka basudarao sissodido setempat dan se-Amanno.

Kesempatan ini, ada beberapa item yang diusulkan untuk dipertimbangkan guna didiskusikan deng orang2 tua/abang2/saudara2, yaitu :
1. PERBAIKAN KAMPONG
Maksud "perbaikan Kampong" disini bukan bangun kampong jadi kota moderen.
Menurut info dari beberapa sumber, kondisi kehidupan kampong sekarang su jauh dari kondisi tahun 80 an ke bawah (tidak ISLAMI). Kalau benar info tersebut, seng menutup kemungkinan kata ISLAM di belakang nama SIRISORI hanya tinggal kenangan dan bisa saja diusulkan untuk dihilangkan untuk tidak memalukan dan memilukan.
Ada banyak cara untuk perbaikan manusia, tapi menurut catatan sejarah hanya ada satu cara yang paling efektif yaitu melalui jalur agama dan ini jalan yang paling berat, apalagi di jaman saat ini. Tapi mari katong coba pelan2, diantaranya dengan hal-hal berikut ini.
a. Hidupkan kembali taman pengajian di kampung
b. Larang kebisaan yang merusak/mempengaruhi orang kampung (mabuk cs),
c. Buat diskusi2 agama kecil-kecilan (majelis taklim), diklat/kursus kilat kecil-kecilan untuk adik2 SD, SMP, SMA dalam masa libur di kampung/setempat
Khususnya untuk upaya a, b dan c bagi basudarao di kampung, sampaikan saran buat pemerintahan desa, kalau tidak ditanggapi bicarakan dengan pihak-pihak yang terkait.

2. BERDAYAKAN ACARA ILOWUE
Ini bisa jadi dianggap hal yang mustahil, tapi perlu diutarakan untuk dipertimbangkan dalam rangka merubah pola pikir yang sudah tertanam selama ini dalam melihat makna acara bakumpul.
Fakta yang ditemukan dan harap dikoreksi kalau salah atau subjektif yaitu bahwa acara bakumpul saat ini dijadikan semacam "pameran", "penunjukan perbedaan kelas" dan "setor muka". Sah-sah saja karena personality, namun alangkah baiknya kalau katong seng pilih2 sapa yang jadi tuan rumah.
Untuk itu mari katong coba pelan2 menyampaikan hal-hal berikut ini ke setiap sissodido dan dimulai dari yang paling dekat:
a. Yang "berlebih" untuk lebih mengaplikasikan fungsi silaturahmi, kumpul potensi, tukar informasi dan jangan terlalu melihat HASIL BAKUMPUL.
b. Berikan jumlah uang yang sekedarnya buat tuan rumah yang "berlebih".
c. Berikan jumlah uang yang banyak buat tuan rumah yang "kurang".
d. Memulai untuk mengaplikasi zakat bakumpul (dana sosial bakumpul) sebesar 2,5 % dari setiap acara bakumpul.

Demikian hal-hal yang bisa disampaikan untuk kesempatan ini dan kiranya mimpi-mimpi diatas jangan jadi mimpi panjang, semoga dan semoga...

TINAJU KEMBALI IPPMASI...............KAJI ULANG IKASSI............APA YANG DONG URUS........
DONG SENG PERNAH PERJUANGKAN ASPIRASI ORANG KILO 12, DONG CUMA URUS DONG PUNG PORO BIBI SANDIRI BIAR TAMBAH GAMUK........GAMUK... DAN.... GAMUK.....

KATONG MAU KOALISI DENGAN TNS/WAIPIA ATAU NAULU JUA BIAR DUDUK MINOM SOPI DENG PAKE TOPI MERAH...........TARUS PORO BIBI KARENA PONO DENG SOPI............