Manusia Bertopeng Gentayangan Di Walang
IPPMASSI Angkat Bicara
Hadirnya, members yang mengatas namakan Kilo 12 dalam IPPMASSI online Community. walang ini turut memberikan warna . Namun sangat disesalai, kehadiran kilo 12 yang sering tampil fulgar dengan mengkritisi IPPMASSI tidak didasari dan memenuhi mekanisme yang ditetapkan oleh Admin dalam forum ini. " Saya merespon secara positif, namun harus sesuai prosedur, artinya setiap members yang masuk harus mengisi presyaratan yang diatur oleh Admin.
Jangan seperti Manusia Bertopeng Batu yang masuk hanya untuk menyerang tanpa didasari pada petrunjuk yang diatur oleh Admin," Demikian Disampaikan Ketua Umum IPPMASSI Ambon, Husein Toisuta, Rabu 30 September.
Menurutnya, seluruh anak negeri Siri Sori Islam, diberikan ruang untuk berkespresi lewat media ini, media yang sering disebut - sebut sebagai walang ini, digagas sebagai wadah atau ruang khusu untuk bersilaturahmi bagi anak cucu sissodiddo dimana saja berada. Tidak ada larangan untuk menyingahi walang ini, dan bagi setiap members yang akan masuk harus membaca aturan main yang telah ditetapkan oleh admin." Ini merupakan Kwajiaban" katanya.
Toisuta , IPPMASSI Ambon, sebagai sebuah wadah yang merangkul tiga elemen berbeda, akan membuka diri bagi siapa saja memberi masukan, mau pun kritik, Namun kritik yang dialamatkan kepada IPPMASSI Ambon, harus disertai solusis, sehingga akan menjadi acuan bagi kepengurusan IPPMASSI. Tampilnya Si Kilo 12 yang sangat kontroversi dengan berbagai jenis kritikan kepada IPPMASSI sebenarnya, tidak didasarkan pada sebua realitas,
Toisuta Mengatakan, Musyawarah Besar "Mubes" yang disentil oleh Bung Kilo 12, merupakan agande rutin dari Wadah IPPMASSI, dan ini akan bergulir setiap 2 tahun sekali, tujuannya untuk memilih kepengurusan dan mementukan program kerja IPPMASSI "Sekali Lagi saya tegaskan Mubes Bukan "Mulut Besar" seperti yang disebut oleh Kilo 12, dan ini merupakan bentuk Fitnah kepada IPPMASSI Ambon" tegas Toisuta.
Tetrkait dengan Latihan Dasar Kepempiminan (LDK) IPPMASSI yang didefenisikan oleh Bung kilo 12 Sebagai bentuk " Lari Dari Kampong" ini merupakan bentuk kritikan yang sangat tidak substansial kelirum melenceng dan tidak sesuai pada fakta. Tosuta menambahkan, LDK merupakan program rutin yang dilakukan oleh IPPMASSI, dan tujuanya untuk membentuk kaderisasi, bukan Lari Dari Kampung.
Dimasa Kepemimpinan Bat Wattihelu, Kegiatan LDK dipusatkan di Amanno, dimana anak-anak SMA dan SMP disana dibekali dengan muatan ilmu yang bersiafat kepemimpinan, sementara IPPMASSI saat dipimpin oleh Dino Patty hal seruapa juga dilakukan, dimana Remaja Mesjid saat itu juga diundang untuk datang mengikuti LDK, " Saya saat itu, masih sebagai peserta LDK IPPMASSI " tegasnya.
Dirinya memberikan apresiasi positif kepada seluruh members yang telah memberikan masukan kepada IPPMASSI yang merupakan bagian integral dalam masyarakat sissodiddo secara kolektif. Dan ide maupun masukan yang disampikan seluruh memberes dalam wadah ini akan dijadikan sebagai acuan untuk kemajuan IPPMASSI maupun masyarakat Sissodidio, di Amanno, " Saya memberikan apresiasi positif kepada seluruh basudara yang ada dalam forum ini, yang banyak memberikan ide yang positif, dengan gagasan yang cemerlang untuk kemajuan IPPMASI dan terutama untuk masyarakat yang ada di Negeri Siri Sori Islam yang kita cintai (***)