...Buat Basudara yang mau berbagi... |
|
| Awas.....!!!! | |
| | Pengirim | Message |
---|
Upang Ranking 3 (3 Bintang)
Jumlah posting : 196 Lokasi (KOTA-PROV) : Bandung Registration date : 03.12.07
| Subyek: Awas.....!!!! Sat Dec 26, 2009 9:05 am | |
| “ B A H A Y A ”
Setiap pendapat dari siapapun datangnya pastilah ada terkandung nilai kebenaran di dalamnya, meskipun mungkin sangat sedikit dan tidak kasat mata oleh pandangan kita sekalipun kita telah berusaha melihatnya dari berbagai sudut manapun. Karena itu semestinya kita tidak boleh menjustifikasi pendapat orang lain “hanya” dengan menggunakan standar ukuran diri kita sendiri. Menjustifikasi pendapat orang lain bagaimanapun bentuknya bisa dikategorikan tidak etis, meskipun tindakan itu sendiri sebenarnya lebih mengarah pada kekurangpahamannya sendiri terhadap suatu pengetahuan yang mungkin belum diketahuinya.
Tapi begitulah yang sering terjadi, orang lebih sering menjadi bersikap defensive atau melindungi diri berlebihan dengan cara mencerca, menghujat, menunjuk-nunjuk kesalahan orang lain, dan menyalah-nyalahkan atau sekedar men-just pendapat orang lain begini atau begitu dengan konotasi yang merendahkan dengan maksud terselubung rapi untuk sebisa mungkin “menjatuhkan” lawan bicara agar posisi dirinya menjadi lebih tinggi.
Sesungguhnya untuk menjadikan diri kita menjadi lebih tinggi tidak perlu dengan cara merendahkan orang lain. Kalau memang ingin membuat diri kita menjadi lebih tinggi dari orang lain banyak cara yang lebih elegan, daripada menyuruh orang lain untuk jongkok atau bahkan tiarap, misalnya saja dengan berdiri di atas pijakan yang lebih tinggi dari orang lain, naik di atas tutuwotolo misalnya, atau kalau kurang tinggi bisa naik ke atas meja, ataupun menara mesjid, atau apa sajalah yang sekiranya bisa membuat posisi kita dianggap berada lebih tinggi dari orang lain dan dengan begitu pandangan kitapun radiusnya makin luas. Kalau posisi demikian dianggap statis dan kurang “mobile” boleh juga untuk selalu menggunakan sepatu bertumit tinggi atau iyoi tua tomollo naik “eggrang” (sejenis mainan untuk berjalan menggunakan dua batang bambu panjang yang diberi pijakan kaki pada jarak setengah meter dari bagian bawah -red)
Justifikasi suatu pendapat dengan istilah “logika yang membahayakan” terkandung maksud tersembunyi untuk mengucilkan atau mengkerdilkan seseorang supaya kebesaran dirinya muncul dan mencuat kepermukaan Kalaupun tidak demikian, sekurang-kurangnya sekedar memancing “emosi dan nafsu untuk menjawab” dengan tingkat defensive yang tinggi ???
Istilah “berbahaya” yang ditujukan untuk memvonis pikiran seseorang bisa lebih membahayakan dari bahaya itu sendiri. Karena istilah bahaya lebih berkonotasi sebagai sesuatu yang “mengancam” bagi pihak lain, dan yang seperti itu tentu saja sangat perlu untuk dihindari jauh-jauh bagaikan sejenis virus yang mematikan. Jadi ada terkandung unsur provokasi di dalamnya, padahal istilah berbahaya yang dimaksud mungkin hanya bermakna sempit menurut dirinya sendiri saja.
Apakah setiap pendapat yang berbeda atau bertentangan dengan pendapat kita bisa dengan ringannya disebut berbahaya? Jika demikian lantas apa bedanya logika berfikir yang seperti itu dengan gaya orde baru yang mempopulerkan kata “subversive” bagi orang2 yang mempunyai pikiran berbeda dengan jalur politik orba?
Sepertinya kita perlu terus belajar bagaimana menghormati orang lain dengan cara menjadikan diri kita pantas dihormati*****
Upang Ps | |
| | | Fahmi Sallatalohy Ranking 6 (0 Bintang)
Jumlah posting : 38 Registration date : 11.10.07
| Subyek: Re: Awas.....!!!! Mon Dec 28, 2009 11:49 am | |
| MERAHASIAKAN SEJARAH TETAP MEMBAHAYAKAN
Beberapa point yang secara tidak langsung ditujukan kepada "Logika sejarah yang membahayakan" tampaknya perlu diluruskan. Basudarao harus memperbiasakan diri dengan hal-hal yang membahayakan jangan memperlemah persepsi, konteks, sejarah dengan cara menarik ulur kehendak mempertahankan kredibilitas amanno dengan cara "membalik menyerang orang lain. Rahasia apapun harus dibuka dalam rangka pemurnian sejarah, dan ketika rahasia itu hanya dianggap dimiliki oleh orang atau kelompok tertentu maka itu sangat berbahaya bukan saja kepada orang yang menyimpan kisah sejarah, tetapi juga bagi kelangsungan hidup masyarakat. Tidak ada orang yang menganggap lebih jenius, lebih pintar, atau merendahkan orang lain ketika sesuatu yang sudah tampak di depan mata bertujuan semata-meta membela kepentingan sejarah amanno, mendingan berbuat sesuatu dari pada melepaskan kata-kata tidak etis untuk menyembunyikan kelemahan diri, dan seringkali menceritakan kisah sejarah seakan-akan mereka lah yang bisa bertutur secara benar. Orang-orang seperti ini yang telah menjustifikasi bahwa para leluhur di siri sori Islam juga ada yang berpindah keyakinan. Mana yang lebih etis, menyatakan logika ini berbahaya dengan menuduh sejarah kelam, bahwa orang tua-tua di negeri ssi sebagiannya telah murtad. Mana yang lebih menjurus ke provokasi? bukankah pernyataan yang sering di dengungkan bahwa salah satu moyang negeri ssi telah berpindah agama itu adalah statemen yang membahayakan dan memecahkan negeri? bagaimana mempertahankan derajat para leluhur di tengah logika orang-orang yang tidak sadar bahwa pernyataan-pernyataan mereka merendahkan para leluhurnya?. Coba periksa beberapa catatan tentang Abubakar yang katanya inusu walahatido menjadi SESBAKAR, yang dihembuskan oleh orang-orang itu saja, tapi saya yakin mereka bukan pakar sejarah. Ketinggian derajat seseorang itu didapat dari jerih payah dan kesuksesan, bukan dengan jalan menjatuhkna orang lain….siapa yang merendahkan orang lain? karena itupun dilakukan secara individu, tidak memaksa agar orang lain untuk harus mengagungkannya. Ketinggian derajat seseorang itu dilakukan dengan prestasi, bukan dengan menggandeng orang lain, atau tepatnya menyusahkan orang lain. Saya harap basudarao tidak menganggap logika berbahaya berdasarkan pertimbangan individu, karena memang tidak diungkapkan, maka hal-hal yang tidak tampak dalam sejarah amanno tetap di manipulasi, dan tidak ada maksud menjustifkasi kebenaran individu untuk diyakini oleh umum, yang ditanggapi adalah kebenaran sejarah amanno dan ini perlu bela sampai titik darah penghabisan. Tidak ada maksud untuk mengecilkan seseorang untuk mendapatkan kebesaran diri, kebesaran diri seseorang muncul karena memahami kebesaran para leluhurnya, dan ketika mempertahankan kebesaran para leluhur dan menyerang pemahaman yang salah itu bukan defensive, emosi atau napsu, atau memancing siapapun, tidak seperti itu…yang benar adalah bahwa tuduhan-tuduhan itu tidak beralasan, tidak ilmiah. Inilah yang kemudian menjadikan orang yang suka didoktrin dengan kisah-kisah kampung yang dilakukan para penuturnya, sering manggut-manggut, bukan karena benar…tapi sang penutur tidak menyadari bahwa yang disampaikan jauh dari data-data sejarah, inilah yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak ingin kata LOGIKA BERBAHAYA ITU MUNCUL. Setiap pendapat yang bertentangan dengan roh sejarah negeri, itu berbahaya, karena pendapat-pendapat seperti itu dipelihara setiap saat dengan jalan membodohi masyarakat. Sejarah terus berubah bung…….anda dimana…..? anda jangan segan-segan menggunakan kata subversif, masih mendingan kata itu digunakan dari pada mengisahkan sejarah yang tidak benar…..dan jangan menjadi terkenal karena cerita-cerita klise sejarah yang tidak jelas, sebaiknya melakukan sesuatu untuk dikenang sepanjang masa, walapun ada yang kibir, itu biasa. Kita tidak perlu menghormati orang-orang yang suka menceritakan, mengobral sejarah amannno keluar dari kebenaran, dan penghormatan apapun, tidak pernah dibutuhkan jika rasa hormat itu keluar dari orang-orang suka menuduh para leluhur dengan sakwasangka yang menistakan, dan menuduh lawan bicara, saudaranya, dengan istilah subversif….. | |
| | | Fahmi Sallatalohy Ranking 6 (0 Bintang)
Jumlah posting : 38 Registration date : 11.10.07
| Subyek: Re: Awas.....!!!! Mon Dec 28, 2009 11:50 am | |
| MERAHASIAKAN SEJARAH TETAP MEMBAHAYAKAN
Beberapa point yang secara tidak langsung ditujukan kepada "Logika sejarah yang membahayakan" tampaknya perlu diluruskan. Basudarao harus memperbiasakan diri dengan hal-hal yang membahayakan jangan memperlemah persepsi, konteks, sejarah dengan cara menarik ulur kehendak mempertahankan kredibilitas amanno dengan cara "membalik menyerang orang lain. Rahasia apapun harus dibuka dalam rangka pemurnian sejarah, dan ketika rahasia itu hanya dianggap dimiliki oleh orang atau kelompok tertentu maka itu sangat berbahaya bukan saja kepada orang yang menyimpan kisah sejarah, tetapi juga bagi kelangsungan hidup masyarakat. Tidak ada orang yang menganggap lebih jenius, lebih pintar, atau merendahkan orang lain ketika sesuatu yang sudah tampak di depan mata bertujuan semata-meta membela kepentingan sejarah amanno, mendingan berbuat sesuatu dari pada melepaskan kata-kata tidak etis untuk menyembunyikan kelemahan diri, dan seringkali menceritakan kisah sejarah seakan-akan mereka lah yang bisa bertutur secara benar. Orang-orang seperti ini yang telah menjustifikasi bahwa para leluhur di siri sori Islam juga ada yang berpindah keyakinan. Mana yang lebih etis, menyatakan logika ini berbahaya dengan menuduh sejarah kelam, bahwa orang tua-tua di negeri ssi sebagiannya telah murtad. Mana yang lebih menjurus ke provokasi? bukankah pernyataan yang sering di dengungkan bahwa salah satu moyang negeri ssi telah berpindah agama itu adalah statemen yang membahayakan dan memecahkan negeri? bagaimana mempertahankan derajat para leluhur di tengah logika orang-orang yang tidak sadar bahwa pernyataan-pernyataan mereka merendahkan para leluhurnya?. Coba periksa beberapa catatan tentang Abubakar yang katanya inusu walahatido menjadi SESBAKAR, yang dihembuskan oleh orang-orang itu saja, tapi saya yakin mereka bukan pakar sejarah. Ketinggian derajat seseorang itu didapat dari jerih payah dan kesuksesan, bukan dengan jalan menjatuhkna orang lain….siapa yang merendahkan orang lain? karena itupun dilakukan secara individu, tidak memaksa agar orang lain untuk harus mengagungkannya. Ketinggian derajat seseorang itu dilakukan dengan prestasi, bukan dengan menggandeng orang lain, atau tepatnya menyusahkan orang lain. Saya harap basudarao tidak menganggap logika berbahaya berdasarkan pertimbangan individu, karena memang tidak diungkapkan, maka hal-hal yang tidak tampak dalam sejarah amanno tetap di manipulasi, dan tidak ada maksud menjustifkasi kebenaran individu untuk diyakini oleh umum, yang ditanggapi adalah kebenaran sejarah amanno dan ini perlu bela sampai titik darah penghabisan. Tidak ada maksud untuk mengecilkan seseorang untuk mendapatkan kebesaran diri, kebesaran diri seseorang muncul karena memahami kebesaran para leluhurnya, dan ketika mempertahankan kebesaran para leluhur dan menyerang pemahaman yang salah itu bukan defensive, emosi atau napsu, atau memancing siapapun, tidak seperti itu…yang benar adalah bahwa tuduhan-tuduhan itu tidak beralasan, tidak ilmiah. Inilah yang kemudian menjadikan orang yang suka didoktrin dengan kisah-kisah kampung yang dilakukan para penuturnya, sering manggut-manggut, bukan karena benar…tapi sang penutur tidak menyadari bahwa yang disampaikan jauh dari data-data sejarah, inilah yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak ingin kata LOGIKA BERBAHAYA ITU MUNCUL. Setiap pendapat yang bertentangan dengan roh sejarah negeri, itu berbahaya, karena pendapat-pendapat seperti itu dipelihara setiap saat dengan jalan membodohi masyarakat. Sejarah terus berubah bung…….anda dimana…..? anda jangan segan-segan menggunakan kata subversif, masih mendingan kata itu digunakan dari pada mengisahkan sejarah yang tidak benar…..dan jangan menjadi terkenal karena cerita-cerita klise sejarah yang tidak jelas, sebaiknya melakukan sesuatu untuk dikenang sepanjang masa, walapun ada yang kibir, itu biasa. Kita tidak perlu menghormati orang-orang yang suka menceritakan, mengobral sejarah amannno keluar dari kebenaran, dan penghormatan apapun, tidak pernah dibutuhkan jika rasa hormat itu keluar dari orang-orang suka menuduh para leluhur dengan sakwasangka yang menistakan, dan menuduh lawan bicara, saudaranya, dengan istilah subversif….. | |
| | | Fahmi Sallatalohy Ranking 6 (0 Bintang)
Jumlah posting : 38 Registration date : 11.10.07
| Subyek: Re: Awas.....!!!! Mon Dec 28, 2009 11:54 am | |
| MERAHASIAKAN SEJARAH TETAP MEMBAHAYAKAN
Beberapa point yang secara tidak langsung ditujukan kepada "Logika sejarah yang membahayakan" tampaknya perlu diluruskan. Basudarao harus memperbiasakan diri dengan hal-hal yang membahayakan jangan memperlemah persepsi, konteks, sejarah dengan cara menarik ulur kehendak mempertahankan kredibilitas amanno dengan cara "membalik menyerang orang lain. Rahasia apapun harus dibuka dalam rangka pemurnian sejarah, dan ketika rahasia itu hanya dianggap dimiliki oleh orang atau kelompok tertentu maka itu sangat berbahaya bukan saja kepada orang yang menyimpan kisah sejarah, tetapi juga bagi kelangsungan hidup masyarakat. Tidak ada orang yang menganggap lebih jenius, lebih pintar, atau merendahkan orang lain ketika sesuatu yang sudah tampak di depan mata bertujuan semata-meta membela kepentingan sejarah amanno, mendingan berbuat sesuatu dari pada melepaskan kata-kata tidak etis untuk menyembunyikan kelemahan diri, dan seringkali menceritakan kisah sejarah seakan-akan mereka lah yang bisa bertutur secara benar. Orang-orang seperti ini yang telah menjustifikasi bahwa para leluhur di siri sori Islam juga ada yang berpindah keyakinan. Mana yang lebih etis, menyatakan logika ini berbahaya dengan menuduh sejarah kelam, bahwa orang tua-tua di negeri ssi sebagiannya telah murtad. Mana yang lebih menjurus ke provokasi? bukankah pernyataan yang sering di dengungkan bahwa salah satu moyang negeri ssi telah berpindah agama itu adalah statemen yang membahayakan dan memecahkan negeri? bagaimana mempertahankan derajat para leluhur di tengah logika orang-orang yang tidak sadar bahwa pernyataan-pernyataan mereka merendahkan para leluhurnya?. Coba periksa beberapa catatan tentang Abubakar yang katanya inusu walahatido menjadi SESBAKAR, yang dihembuskan oleh orang-orang itu saja, tapi saya yakin mereka bukan pakar sejarah. Ketinggian derajat seseorang itu didapat dari jerih payah dan kesuksesan, bukan dengan jalan menjatuhkna orang lain….siapa yang merendahkan orang lain? karena itupun dilakukan secara individu, tidak memaksa agar orang lain untuk harus mengagungkannya. Ketinggian derajat seseorang itu dilakukan dengan prestasi, bukan dengan menggandeng orang lain, atau tepatnya menyusahkan orang lain. Saya harap basudarao tidak menganggap logika berbahaya berdasarkan pertimbangan individu, karena memang tidak diungkapkan, maka hal-hal yang tidak tampak dalam sejarah amanno tetap di manipulasi, dan tidak ada maksud menjustifkasi kebenaran individu untuk diyakini oleh umum, yang ditanggapi adalah kebenaran sejarah amanno dan ini perlu bela sampai titik darah penghabisan. Tidak ada maksud untuk mengecilkan seseorang untuk mendapatkan kebesaran diri, kebesaran diri seseorang muncul karena memahami kebesaran para leluhurnya, dan ketika mempertahankan kebesaran para leluhur dan menyerang pemahaman yang salah itu bukan defensive, emosi atau napsu, atau memancing siapapun, tidak seperti itu…yang benar adalah bahwa tuduhan-tuduhan itu tidak beralasan, tidak ilmiah. Inilah yang kemudian menjadikan orang yang suka didoktrin dengan kisah-kisah kampung yang dilakukan para penuturnya, sering manggut-manggut, bukan karena benar…tapi sang penutur tidak menyadari bahwa yang disampaikan jauh dari data-data sejarah, inilah yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak ingin kata LOGIKA BERBAHAYA ITU MUNCUL. Setiap pendapat yang bertentangan dengan roh sejarah negeri, itu berbahaya, karena pendapat-pendapat seperti itu dipelihara setiap saat dengan jalan membodohi masyarakat. Sejarah terus berubah bung…….anda dimana…..? anda jangan segan-segan menggunakan kata subversif, masih mendingan kata itu digunakan dari pada mengisahkan sejarah yang tidak benar…..dan jangan menjadi terkenal karena cerita-cerita klise sejarah yang tidak jelas, sebaiknya melakukan sesuatu untuk dikenang sepanjang masa, walapun ada yang kibir, itu biasa. Kita tidak perlu menghormati orang-orang yang suka menceritakan, mengobral sejarah amannno keluar dari kebenaran, dan penghormatan apapun, tidak pernah dibutuhkan jika rasa hormat itu keluar dari orang-orang suka menuduh para leluhur dengan sakwasangka yang menistakan, dan menuduh lawan bicara, saudaranya, dengan istilah subversif….. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Awas.....!!!! | |
| |
| | | | Awas.....!!!! | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |
|