SIAPA YANG PANTAS DICAP TERORIS ATAU PROVOKATOR? Pesan khusus buat Din P

Tercatat dalam forum ini, begitu banyak pernyataan bung yang sangat bertolak belakang dengan tujuan forum ini dan lucunya lagi pernyataan bertolak belakang itu terkadang muncul dalam satu rangkaian tulisan.

Sudah banyak basudarao laeng yang mengutip pernyataan bung, dan untuk itu pada kesempatan kali ini hanya beberapa saja yang perlu disampaikan dan kirannya dapat dijadikan parameter untuk disesuaikan dengan defenisi kedua kata dimaksud dan dikembalikan ke bung untuk menilai masuk katagori provokasi dan ataukah teror (kata dasar dari dua kata biadab tersebut).
1. Banyak basudarao yang memiliki IJAZAH PALSU, dan saudara tahu siapa orangnya. (perdebatan dengan kilo12)
2. Buku yang ditulis salah satu basudara DIANGGAP TIDAK BENAR ATAU TIDAK ILMIAH, naifnya bung mengakui sendiri belum dibaca (perdebatan dengan Irsal dan Ridwan)
3. Menuduh beberapa basudarao tanpa dasar SEBAGAI TERORIS DAN ATAU PROVOKATOR. Rupanya bung asal tulis dan tidak tahu konsekwensinya. Akibat parameter yang bung gunakan tanpa pikir (asal jadi) telah mengakibatkan banyak basudarao masuk dalam katagori itu (kilas balik)
4. Saran bung buat adik-adik IPPMASSI untuk MENINDAKLANJUTI kemungkinan adanya tindakan korupsi di Pemkab Malteng.

Dari hal-hal diatas, silahkan bung sendiri menarik kesimpulan dan tentunya jangan lupa untuk lakukan penyesuaian dari defenisi kedua kata diatas maka tentunya bung akan sangat mudah menebak siapa yang pantas dicap dengan kedua kata biadab tersebut.

Demikian, untuk dipahami.

Bogor, penghujung 2009


Mukhlish T

Ada empat catatan penting yang Bung Muhlis berikan kepada beta.

Pertama
Ternyata Bung masih menyimpan file soal IJAZAH PALSU. Kalau bung ajak beta buka-bukaan siapa adik-adik mahasiswa kita yang karena tidak mampu kuliah, lalu mereka ambil jalan pintas membayar jutaan rupiah, demi secarik kertas tersebut. Mereka kemudian dengan gembira dan gagahnya memakai toga, tanpa prosesi akademis. Jalan pintas
itu pun direstui orang tua mereka. Apakah Bung Muhlis mau beta permalukan mereka????

Kedua
Soal buku DIANGGAP TIDAK BENAR ATAU TIDAK ILMIAH, memang demikian adanya. Apakah beta harus katakan sudah ilmiah, sementara belum membacanya. Yang menyebutkan ilmiah itukah kalau tidak salah Bung Irsal Kaplale atau Bung Ridwan Midhihollow. Lalu, apakah beta harus menelan makanan tersebut tanpa menanyakan dari mana asalnya, dan halal atau tidak?

Ketiga

Soal tuduhan tanpa dasar SEBAGAI TERORIS DAN ATAU PROVOKATOR. Konsekwensinya apa? Ini diskusi dalam internal IPPMASSI. Parameternya jelas, karena bung-bung tidak memiliki identitas yang benar. Bung tahu sendiri, seorang provokator dan atau teroris yang
biadab itu tidak memiliki kejelasan nama. Kalau Bung tidak mau disebut kedua kata biadab itu, maka harus tahu diri. Berikan identitas yang lengkap.

Keempat
Soal saran kepada IPPMASSI untuk MENINDAKLANJUTI kemungkinan adanya tindakan korupsi di Pemkab Malteng. Pemikiran Bung ini bagaimana sih. Bung cerdas membaca buah–buah pemkiran mereka atau tidak? Biarlah mereka berkreasi. Beta kira itu adalah salah satu langkah agar IPPMASSI itu tidak banci. Apa yang mereka lakukan itu
bukan untuk pribadi mereka, melainkan demi kemaslahatan masyarakat Maluku Tengah. Soal apakah ada U dibalik B tidak menjadi soal. Yang penting, mereka memiliki data otentik.
Dengan demikian siapa yang harus memikul dua kata biadab itu????

Sewaktu menulis pesan pertama, sudah ada bayangan (prediksi) bahwa bung akan menjawab tidak pada substansi yang ditulis oleh beta, apa ada unsur kesengajaan, bung yang bisa menjawab.

Namun demikian beta coba menjelaskan kembali.
Parameter yang bung gunakan untuk mencap basudarao laeng (karena kurang data/ketidaklengkapan identitas) dengan dua kata biadab itu tidak merujuk pada terminologi dari kedua kata itu sendiri. Dalam pemahaman beta, kata Teroris kurang lebih berarti orang (tunggal/banyak) yang melakukan kegiatan teror (kejahatan terkoordinir) kepada orang lain, dan Provokator kurang lebih adalah orang yang melakukan upaya provokasi (memancing dsbnya) orang lain untuk merealisasikan keinginan mereka (kejahatan).

Lalu pertanyaannya, apa benar basudarao yang anda cap tersebut telah melakukan kejahatan dalam dunia maya ini, itu yang perlu anda buktikan/tulis. Di lain hal, beberapa tulisan anda mengandung unsur-unsur teror dan provokasi (4 catatan dimaksud), yang akan coba dijelaskan lagi (klarifikasi).
1. Bukan ajakan untuk membuka aib basudarao punya kekurangan (malu), tapi pointnya adalah untuk apa pernyataan IJAZAH PALSU basudarao ditampilkan (dipancing) dalam dunia maya ini. Apakah ini bukan upaya provokasi/teror?. Dan untuk apa diperjelas dalam jawaban anda lagi?

2. Lazimnya komentar akan diberikan setalah orang membaca terlebih dahulu. Tapi, okelah karena yang jadi pertanyaan adalah apakah statement anda tidak mengandung kedua unsur dari kata biadab itu?

3. Ini point yang jadi sumber masalah ini. Maaf debih dulu kepada basudarao yang terpaksa data/user namenya ditulis karena ini ada korelasinya dengan parameter yang anda buat sendiri supaya ada rasa keadilan. Apakah babang Upang (Nepotisme-lihat kilas balik 2009), Upu Nyora, Evol Saimima, zheeko, Ghea Saimima, baid sany dan masih banyak lagi masuk katagori lengkap atau tidak. Ini yang beta maksudkan bung. Lalu apa namanya ketika suatu tuduhan tidak memiliki unsur dan alat bukti?

4. Untuk hal ini, tidak banyak yang perlu dikomentari karena ”mungkin” pemahaman beta yang kurang ”cerdas”. Mudah-mudahan upaya (kreasi) adik-adik Ippmassi sesuai dengan "saran" bung membuahkan hasil (implikasi) yang baik.

Sebelum menutup tulisan ini, ada beberapa kutipan yang sengaja ditampilkan

Kutipan dari situs Voice of Amerika:
....Mengemukakan perbedaan pendapat mengenai siapa yang dianggap teroris, Martin Indyk, mantan Duta Besar Amerika di Israel yang sekarang menjadi analis senior Lembaga Brookings mencontohkan konflik Israel Palestina. Menurutnya, orang yang dianggap teroris oleh Israel, adalah pejuang kemerdekaan bagi orang Palestina......Paul Pillar, mantan wakil kepala Pusat Kontra Terorisme CIA, berpendapat, terorisme hanya dapat ditangani dengan kerjasama internasional.... Pillar mengatakan mengingat bahwa terorisme bersifat trans-nasional, dan mitra mitra kita memiliki keuntungan informasi, hukum dan geografis, keberhasilan kita dalam membasmi terorisme diukur dengan kemampuan dan kemauan mitra mitra kita untuk bekerjasama...

Kutipan pernyataan diplomatis dari salah satu pejabat Deplu (Esalon III).
Disampaikan ketika Rapat Interdep membahas masalah Resolusi 1713 mengenai Upaya Amerika untuk memasukkan Perompak Somalia menjadi Teroris dan implikasinya ke Indonesia (selat Malaka) di Bandung.
.......TO DAY IS TERRORIST BUT MAY BE TOMMOROW WILL BECOME A HERO....

Demikian.

Bogor, 30 Des 2009


Mukhlish T.

to Bang - Mukhlis & Bang Din.......

kalau mau berantam jangan di forum ini........!!!! thx

Bung Mukhlis, biadab seperti yang dihembuskan Bung Manawalo memang benar adanya. Karena itu bung tak perlu mengutip dari situs Voice of Amerika nun jauh di sana. Sebab, semua orang tahu, agar tidak muda dilacak, para teroris atau provokator itu biasanya menyembunyikan IDENTITAS, alis IDENTITAS disamarkan. (catatan, soal biadab itu nanti dijelaskan setelah seluruh komponen yang disebutkan pada kilas balik 2009 telah
menanggapinya).

1. Bung Mukhlis, kalau pemikiran anda masih jernih, maka pasti sudah tahu, kalau soal
IJAZAH PALSU itu sudah ditutup jauh hari, setelah beta mendengar berbagai saran,
termasuk dari Bung Manawalo. Saran lain juga datang melalui berbagai telepon yang
menyarankan tidak perlu dibeberkan. Tetapi, kenyataannya anda sendiri yang mau
mengungkit masalah tersebut. 2. Bung Mukhlis, kalau anda kaitkan buku dengan kedua
kata biadab itu, maka patut dipertanyakan bung ini waras atau tidak.

3. Bung ini mengerti kaidah bahasa Indonesia atau tidak? Kalau disebut di antaranya berarti
masih ada nama lain di belakang yang beta duga. Dan karena mereka tahu diri akan
identitas, maka mereka tidak bersoal masalah ini.

4. Ini bukan soal hasil yang baik atau tidak. Melainkan bagaimana IPPMASSI mampu
menunjukan keberpihakannya kepada masyarakat. Ok jalan terus adik-adik IPPMASSI.
Tunjukan bahwa katong juga bisa menggigit. Jangan pandang bulu, siapapun yang terlibat
aliran dana haram tersebut dipublikasikan, mulai dari kabupaten hingga pusat, kalau itu
memang ada. Jangan hanya kelompok kecil yang kenyang diatas jeritan masyarakat
Maluku Tengah.
Perampokan keuangan Negara adalah pembusukan untuk memperkaya diri sendiri,
karena itu jangan dibiarkan. Sebab, anggaran tersebut bisa digunakan demi
memperlancar ekonomi masyarakat dari desa ke kecamatan dan ibukota kabupaten, tapi
jika dikorupsi, maka itu lebih dari teroris.

Pernyataan Bung Muhlis di atas sejatinya adalah sangat tendensius. Bung selalu mengajari basudara lain untuk tidak menyerang pribadi, padahal, celakanya dalam setiap tanggapan bung selalu menyerang orang lain. Beta tidak perlu sebutkan satu demi satu serangan-
serangan tersebut. Tetapi, jika bung masih waras, tentunya bisa ingat, salah satunya yakni ketika beta mulai masuk ke Web kecintaan kita ini.
Kalau bung tidak emosional dan tidak tendensius, kenapa tanggapan KILAS BALIK 2009 tersebut selalu menyerang beta? Bahkan memperlebar cakupan masalah. Padahal, tema yang beta angkat lain, bung kemudian mencampurinya dengan berbagai hal di antaranya
IJAZAH PALSU dimana bung memvonis beta kalau bukan provokator adalah teroris. Tetapi beta pun bertanya-tanya kenapa tanggapan di atas tidak lagi mempersoalkan IJAZAH PALSU tersebut. Apakah bung takut?
Jika saja bung dewasa, dan tak tendensius menjawab persoalan yang mengemuka pada KILAS BALIK 2009 lalu, tentunya persoalan tersebut tidak membias. Tetapi, mungkin karena bung merasa tidak ada orang di muka bumi ini yang lebih hebat dari bung, sehingga
mau mereparasi orang agar bisa ikut beriring mengikuti jekak anda. Sehingga dengan semangat juang 45 yang dipadukan dengan emosional, langsung tancap gas. Padahal, sesunggUhnya persoalannya hanya sepele, menerangi identitas gelap.
Bung menyebutkan kita satu warna, tetapi kenyataannya ketika seseorang bermaksud menjernihkan sesuatu, bung mengambil langkah seribu, lalu memojokannya. Jika bung jujur soal satu warna tersebut seharusnya menanggapi dengan kepala dingin, sehingga
orang lain mampu mengerem sedikit demi sedikit. Tetapi, tanggapan bung selalu membuat suasana menegangkan. Akibatnya yang terjadi serang menyerang, sehingga Bung Brekele mengatakan disini bukan tempatnya berantem.
Kalau bung bicara soal norma/etika/kode etik dalam deklarasi “Ayao” Ippmassi yang memuat nilai-nilai kesopanan, saling menghormati, persaudaraan dan semangat untuk membangun Amanno. Pertanyaannya, apakah bung telah sadar diri atau belum? Masih
segar diingatan katong, hanya soal identitas sehingga Ayao mengeluarkan maklumat tempo hari, tetapi bung dan basudara lain belum melaksanakannya. Identitas yang lengkap itu nama dan marga yang benar, sekaligus gambar orangnya. Bukan hanya nama di depan
saja, atau nama samaran lainnya. Apakah bung malu dengan marga bung? Lihat Bung Irsal Kaplale dan bung-bung lainnya.


* Tak ada sebuah kebenaran tanpa konflik
* Perbedaan itulah rahmat

Ass. Wr. Wb.

Wah, perdebatan makin rame nih. Akhirnya katong makin tahu sapa yg paham dan sapa yang seng paham berdiskusi. Beta pikir perdebatan ini su talalu menyimpang jauh dari topik diskusi.

Beta merasa punya hak untuk kasi pendapat di topik ini karena beta juga salah satu member yang diserang momo Din dengan tuduhan teroris.

For abang Mukhlish, beta yakin bahwa kritikan-kritikan yang abang sampaikan selama ini punya maksud dan tujuan baik untuk perkembangan amanno dan sissodido. Tapi masalahnya, di forum ini seng semua orang mampu tarima kritikan. Lebeh banyak yang hanya bisa tarima pujian, biar kata pujian itu seng ada faktanya, cuma sekedar kata-kata yang bombastis saja. Akhirnya bisa bikin katong terlena dan tidak mawas diri.

Jadi kalu abang Mukhlish makin kritis, maka dorang makin merasa seng enak badan, karena ini mengganggu superior dorang di forum ini. Padahal kritik dan saran sangat katong perlukan untuk membangun opini bersama. Dari kritikan-kritikan itulah katong bisa memulai sesuatu kebijakan yang lebih baik. Sudalah, anggap saja forum ini cuma for baku puji deng nina bobo saja.

For momo Din, beta perlu kasitahu kalu momo itu sering melakukan penyimpangan atau pembiasan dalam berdebat. Seperti kata momo Upang, tulisan momo itu seng teratur dan kurang bermakna. Topik pembahasan pung arah ka mana, momo bajalan ka arah mana, seperti orang yang seng mangarti bahasa Indonesia. Apakah ini hanya kesengajaan momo ataukah memang momo seng mampu memahami tulisan member lain karena keterbatasan pengetahuan? Kan momo itu seorang wartawan yang seharusnya memeliki kemampuan lebeh dari katorang yang bukan wartawan. Beta pung adek-adek tingkat di Poka saja dong bisa memahami pokok persoalan dalam setiap diskusi, kok kanapa momo seng mampu? Supaya momo tahu, momo pung nama akang terkenal di huaponno sebagai seorang wartawan top. Tapi kanapa hasilnya bagini?

Tarus, kalu kategori data yang lengkap dalam forum ini seperti yang momo beberkan di atas, yaitu harus ada foto dan harus ada marga, maka momo harus catat, paling sedikit terdapat 80% atau lebih dari 160an member forum ini yang seng pake marga dan atau seng pake foto. Artinya ada 160an orang yang seng memenuhi kelengkapan data. Tapi kanapa cuma member tertentu (termasuk beta) yang momo serang? Apakah karena katong sering menyampaikan kritikan? Aataukah karena katong beda marga? Kanapa momo seng barani serang momo Upang? Padahal ontua juga seng pasang marga pada data user. Apa karena satu marga? Hal ini menunjukkan momo sangat pilih kasih.

Beta setuju dengan tanggapan abang Mukhlish terhadap 4 hal yang momo Din sampaikan di forum ini yang bermuatan profokasi atau menakutkan basudarao lainnya (termasuk di luar forum). Malah yang momo sampaikan itu lebeh dari 4 hal tersebut. Hal-hal lain yang momo Din tulis dan bermuatan profokasi antara lain:
1. Momo memuji marga momo dengan ulasan yang bombastis dan agak-agak irasional. Seakan-akan marga yang laen seng ada kontribusi apa-apa for amanno. Anak sekolah dasar pun tahu kalu pernyataan kaya bagini bermuatan profokasi. Karena marga momo disuperiorkan dan marga lahanno disepelekan.
2. Momo mengomentari foto member lain dengan “gaya kampungan”.
3. Yang baru terjadi adalah momo bilang orang lain malu deng dorang pung marga. Ini juga profokasi, dan bisa meluas. Walaupun kalimat ini seng ditujukan for beta, tapi sebagai member beta merasa perlu menegor momo. Dan beta juga memang seng pake marga, tapi bukan karena beta malu. Ini hanya gaya, sama dengan member lain yang seng pake marga.

Sakarang, di awal tahun 2010 ini beta tantang momo Din mengenai pernyataan momo tentang ijazah palsu (momo sebut aspal). Beta tunggu dalam waktu 1 x 24 jam momo barane memborkar masalah aspal ini ka seng. Katanya momo punya data lengkap/otentik. Beta tantang momo, apakah momo barani beberkan akang di forum ini.

Kalu sampe melewati waktu 1 x 24 jam momo balong beberkan akang, berarti momo memang cuma gartak sambal. Dan berarti momo hanya si-mulut basar, carita kewel tapi seng bisa kasi bukti.

Sebaliknya kalu momo barane beberkan akang di forum ini, itu berarti momo memang benar-benar seorang profokator sejati dan bisa dicap sebagai teroris.

Sakali lagi beta tantang momo pung nyali deng kedewasaan!!!!

Momo Din bingung toh? Ini buah dari kelancangan momo Din menggunakan kata teroris untuk menyerang basudarao lainnya di forum ini.

Wassalam

Ass. Wr. Wb.

Terima kasih buat basudarao, Fahmi, Ridwan dan Munchen (kilas balik) yang telah memberikan tanggapan seirama perihal perdebatan semu diatas. Khusus untuk adik Ridwan, terima kasih atas ulasannya mengenai kegerahan terhadap kritik tersebut.

Demikian untuk kesempatan ini sambil menunggu tindaklanjut yang lebih bernuansa persaudaraan.


Wassalam


Mukhlish T.

TERIMA KASIH BANYAK ATAS TANGGAPAN BUNG RIDWAN, BUNG FAHMI, DAN BUNG MUCHLIS, KAYAKNYA DISKUSI INI MULAI MEMBIAS DAN TAMBAH MENARIK. TENSI SEMAKIN NAIK. BABAKAN BARU AKAN DIMULAI LAGI DI AWAL TAHUN INI.