Terapi Alami di Tengah Hutan Hatuasa

Terapi Alami di Tengah Hutan Hatuasa

AIR PANAS HATUASA, begitu nama sumber air panas yang terletak di hutan desa Tulehu. Air panas alam ini kerap didatangi pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan nikmatnya berendam di air panas alam, sekaligus menikmati sejuknya hawa pepohonan di tengah hutan dan udara perbukitan.

Di Tulehu, sedikitnya ada delapan sumber air panas yang mengitari desa itu mulai dari pantai hingga daerah perbukitan, dan sebagiannya dijadikan warga setempat sebagai tempat permandian. Salah satunya pernah dijadikan tentara jepang pada masa perang dunia II sebagai tempat permandian. Lokasinya berada di pesisir pantai namun yang tersisa kini hanyalah puing-puing tembok yang sudah roboh akibat pasang-surut air laut.

Dari semua sumber air panas tersebut yang menjadi andalan adalah Air Panas Hatuasa karena dijadikan warga dari luar Tulehu untuk tempat mandi. Dikelolah secara tradisional oleh Muhamad Nahumarury (75) sebagai pemilik yang dirintisnya sejak tahun 1993, tidak menghilangkan kesan alami di tengah-tengah hutan serta perkebunan cengkih dan sagu. Asri dan penuh kesejukan.

Untuk menjangkaunya tidak begitu sulit karena jarak dari jalan raya utama hanya satu kilometer, serta jalan masuk ke lokasi telah dibangun jalan meski belum beraspal. Sumber air panas ini berada di daerah aliran sungai kecil yang dibangun tembok pemisah antara air hangat dan panas. Sebelah kiri dialiri sungai yang tercampuri air dari sumber air panas sehingga memberi rasa hangat, sementara sebelah kanannya terasa lebih panas dari sebelahnya.

Temperatur air yang keluar dari suber mata airnya mencapai 100 derajat celsius sehingga bisa merebus telur hingga matang. 10 meter dari lokasi permandian ini terdapat sebuah bak berukuran dua meter persegi yang juga memiliki sumber air panas. Temperaturnya mencapai 750 derajat celsius dan bisa dipakai untuk merebus telur. Permandian Air Panas Hatuasa yang dibatasi tembok pemisah tercampur aliran air sungai sehingga memberikan kehangatan tersendiri. Tarik nafas dalam-dalam dan silakan sejenak melupakan segala permasalahan yang dihadapi.

Mungkin anda akan malas untuk beranjak , tanpa terasa jarum jam bergeser jauh dari waktu yang terakhir diingat. Tapi ingat, memuaskan diri dalam air panas bakal membuat lapar karena pembakaran tubuh terjadi saat berendam. Tidak perlu kuatir karena pengunjung bakal disuguhi makanan gorengan khas kebun. Singkong, ubi jalar, ubi talas, pisang, dan jenis tanaman kebun lain yang ditanam di sekitar lokasi permandian oleh Muhamad Nahumarury. Saat anda lapar, bisa memesan ke istrinya Aminah atau anak-anaknya untuk menggoreng isi kebun dan langsung menikmatinya saat masih hangat.

Selain menghangatkan tubuh, konon kabarnya air panas ini juga bisa mengobati berbagai jenis penyakit terutama penyakit kulit dan asma. Dengan tarif masuk sepeda motor Rp.5.000 dan kendaraan roda empat Rp.20.000, para pengunjung bisa berpuas-puas diri berendam di Air Panas Hatuasa. Lokasi permandian ini dibuka tanpa mengenal waktu. Meski malam hari dan berada di tengah hutan, tidak menjadi penghalang bagi pengunjung dari kota yang ingin berendam di air panas ini (blasteran elhau)