Tuntut Kapolda dan Pangdam dipecat
Pengamanan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Ambon kecolongan aksi 28 pengikut RMS masuk ke arena Harganas. Bersandiwara seolah-olah merupakan bagian pengisi acara, pengikut RMS mempertontonkan sehelai Bendera Benang Raja ukuran besar kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan undangan lainnya, di lapangan Merdeka Ambon..
Ketua Fraksi PDIP DPR-RI Tjahyo Kumolo menilai Komandan Paspampres, Kapolda Maluku dan Pangdam XIV Pattimurra adalah orang-orang yang paling bertanggung jawab atas insiden ini, sehingga ketiganya pantas dicopot dari jabatannya.
"Wajar Presiden SBY marah, karena merasa dilecehkan sebagai kepala negara. Harusnya ada tindakan tegas terhadap Komandan Paspamres, Kapolda dan Pangdam. Sangat perlu untuk diberhentikan, karena ini tanggung jawab mereka," kata Tjahjo kepada wartawan sebagaimana dikutip pada salah satu situs internet.
Ketua Umum HMI Cabang Ambon Bobby Gunawan Tianotak. meminta gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bertanggung jawab. Sebagai tuan rumah Harganas di Maluku, gubernur dinilai lalai melakukan koordinasi. Menurutnya HMI mkengutuk keras aksi ke 28 pengikut RMS tersebut.
“HMI mengutuk keras aksi RMS dan menuntut Gubernur Maluku bertanggung jawab,” tegasnya kepada Info Baru, Jumat (29/6) selesai shalat jumat di Masjid Raya Al Fatah Ambon.
Sikap aparat keamanan yang begitu serius menghadang aksi demo aktivis mahasiswa, juga disesalkan Tianotak. “Aparat begitu serius menghadang kami sedangkan mereka yang nyata-nyata membawa pesan separatis begitu mudah lolos, ada apa ini sebenarnya” tanya Tianotak dengan nada kesal.
Sementara itu Ekber Watubun ketua DPC GMNI Ambon mengatakan semua pejabat dari pusat sampai daerah tidak boleh lepas tangan atas aksi tadi.. “Pejabat pusat maupun daerah harus bertanggung jawab”, ungkapbya