Untuk dia yang telah mengambil separuh jiwaku.
Mengapa tercipta makhluk yang mampu membuatku tersesat dalam kesedihan ini?
Aku tidak setegar itu wahai sahabat.
Aku hanya ingin bahagia dengan dia disisiku, salahkah hal ini?
Bukankah hal ini wajar?
Mencintai untuk hidup besama.
Bukankah ini tujuan mencintai seseorang?
"Cinta tidak harus memiliki", lihatlah kata - kata manusia yang menghibur diri ini.
Bukankah yang sang pecinta dan yang dicinta harus menyatu?
Wahai sahabat..
Yang tersisa dariku hanyalah impian-impian tentang cintaku padanya.
Dan itupun masih engkau salahkan juga?
Lalu apalagi yang aku punya selain itu?
Duhai kota yang dipenuhi indahnya gemerlap lampu malam.
Cahayamu menarik jutaan manusia yang seperti serangga.
Namun dimanakah dia diantara jutaan manusia ini?
Sahabat.. aku merasa sangat kesepian di tengah tawa mereka.
Air mata ini.
Entah mengapa airnya tak pernah kering.
Mataku pun seakan telah buta dibuatnya.
Semua ini..
Untuk apa?
Cinta?
Duhai hati..
Tempat Tuhan berkata-kata.
Tempat bersemayamnya cinta.
Tunggu sebentar,
Tuhan..
Dimanakah Tuhan?
Jangan di miscall mas... Tuhan suka gak njawab
apalagi sms