Evol Saimima Ranking 3 (3 Bintang)
Jumlah posting : 189 Age : 41 Lokasi (KOTA-PROV) : Ambon-Maluku Registration date : 27.12.08
| Subyek: Tuhepaly: Bangun Sentra Ekonomi, Investasi akan Tumbuh Thu Apr 02, 2009 1:00 am | |
| Tuhepaly: Bangun Sentra Ekonomi, Investasi akan Tumbuh Kecamatan Seram Utara Harus Masuk Lumbung Pangan Terbesar Maluku
AMBON--Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, yang selama ini dikenal sebagai salah satu daerah lumbung pangan terbesar di Maluku perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah, agar wilayah tersebut tidak dinilai terkebelakang dengan daerah lain yang ada di Maluku. ‘’Memang aneh, dilihat dari keberadaannya, Kecamatan Seram Utara memiliki potensi alam yang melimpah. Hasil-hasil pertaniannya sangat menjanjikan, namun fakta yang ada di lapangan banyak petani (transmigran) terpaksa memilih hengkang karena tak bisa memasarkan produk pertanian mereka. Warga di sana lebih memilih menjual hasil pertanian mereka ke tengkulak, ketimbang harus dijual ke Ambon atau Masohi,’’ ujar Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Provinsi Maluku Drs Darul Kutni Tuhepaly, kepada Radar Ambon, kemarin. Dari kunjungannya ke Kecamatan Seram Utara, baru-baru ini, dia menarik kesimpulan salah satu faktor terhambatnya para petani menjual hasil pertanian mereka karena persoalan transportasi yang menghubungkan ke sentral-sentral ekonomi. ‘’Aneh, Kecamatan Seram Utara yang selama ini kita kenal sebagai salah satu daerah penghasil bumi terbesar di Maluku, namun kenyataannya daerah tersebut masih memiliki banyak keterbatasan,’’ ujar Kutni Tuhepaly. Menurut Kutni Tuhepaly, untuk menjadikan daerah tersebut lebih maju, harus ada perhatian serius dari pemerintah (Pemrov Maluku dan Pemkab Malteng). ‘’Biar daerah tersebut masuk menjadi salah satu kawasan lumbung padi terbesar di Maluku,’’ ujar mantan wartawan, yang juga Caleg asal PPP, DPRD Provinsi Maluku Dapil Kabupaten Maluku Tengah itu. Sejak masuknya transmigrasi di kawasan tersebut, kata Tuhepaly, banyak potensi lokal di sana tergarap secara baik. Didukung semangat dan etos kerja yang handal, para petani bisa mengembangkan kawasan tersebut menjadi lahan yang subur bagi perkembangan pertanian di Maluku Tengah. Yang disayangkan, kata dia lagi, sejak transmigran dikirim ke sana pada 1990, para petani tidak bisa mengembangkan lahan mereka secara baik. Meski pemerintah sudah membangun Bendungan Kamal yang berlokasi di Desa Waiyase untuk irigasi pertanian, namun keberadaan bendungan tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan petani. ‘’Areal persawahan di Kecamatan Seram Utara tidak kalah menarik dengan yang ada di Pulau Buru. Tapi, mengapa petani kita di sana tidak bisa lebih mapan dari sisi kesejahteraannya. Saya yakin kalau pemerintah bisa lebih memperhatikan Kecamatan Seram Utara, tingkat kesejahteraan petani kita di sana akan jauh lebih baik,’’ ujarnya. Menurutnya, dari hasil kunjungannya ke Kecamatan Seram Utara, legislator asal PPP itu mengungkapkan, persoalannya karena tidak berfungsinya secara baik Bendungan Kamal. ‘’Bayangkan, sudah tiga tahun bendungan tersebut dibangun melalui dana APBN namun tidak berfungsi dengan baik. Kalaupun berfungsi itu tidak merata. Padahal, melalui bendungan itulah kita berharap mereka bisa memaksimalkan lahan pertanian mereka,’’ ujarnya. Untuk diketahui, Kecamatan Seram Utara meliputi Desa Pasahari, Kobi, Kobisonta, Namto, Samal, Tanah Merah, Fiatel, Wainusal, Wailoping, dan Waitmapa. Sejak 1990 hingga 1998, daerah itu menjadi tempat usaha bagi para transmigran dari Pulau Jawa. Sejak keberadaannya di Kecamatan Seram Utara, mereka bisa menggarap lahan persawahan dua kali panen dalam setahun. Sayang dalam perjalanannya, mereka kerab menghadapi kendala, tidak saja persoalan transportasi, namun juga persoalan irigasi dan pupuk. Karena kendala tersebut, ada di antara mereka terpaksa memilih melakukan diversifikasi lahan pertanian mereka dengan mengganti tanaman palawija seperti sayur dan jagung. Dan, kalau mereka membutuhkan pupuk, mereka membelinya secara berkelompok. ‘’Mereka sangat berharap kepada pemerintah karena selama ini mereka tidak pernah menikmati pupuk apalagi yang bersubsidi,’’ ujarnya. Menurutnya, jika pemerintah peduli dengan persoalan petani yang ada di sana, roda perekonomian di Kabupaten Maluku Tengah akan jauh lebih bergairah. Karena itu kita harus bangun sentra-sentra ekonomi, biar investasi kita tumbuh dengan baik dan tetap bergairah. Kalau itu dilakukan, dia yakin petani kita tak lagi menjual hasil pertanian mereka ke para tengkulak. ‘’Jangan sampai hanya karena persoalan transportasi, petani kita lebih memilih menjual ke Sorong (Papua,red) ketimbang ke Ambon atau Masohi. Kalau itu yang terjadi berarti kita tidak ikut mendorong dan menggairahkan tumbuhnya investasi di Maluku,’’ ujarnya. | |
|