Jiwa-Jiwa Mati
Siang terik sengat-menyengat membakar raga
Menusuk pori-pori hingga sum-sum tulang belakang
Menikam-nikam hingga ke pusat jantung hati
Bergetar-getar jiwaku menahan amarah
Tanah-tanah itu kini menggunduk bukit
Terpencar-pencar di atas tanah mati
Tertancap nisan-nisan bernama diatasnya
Terhapus angin-angin nama pun lenyap
Terik menyengat begitupun diri ini tersengat-sengat
Membakar jiwa-jiwa yang dikuasai setan-setan
Melepas amarah-amarah tak terkendali
Seakan-akan kebenarannya mutlak
Malu-malu sungguh memalukan
Kamu marah-marah
Dia pun marah-marah
Beta juga bisa marah-marah
Tapi amarah ini kuremas-remas dalam geraman tertahan
Karena beta tidak malu-malu memalukan
Seperti kamu...... dia......
Yang malu-malu sangat memalukan
Marah yang beta remas-remas ada batasnya
Sewaktu-waktu beta akan sangat marah
Tangan ini pun bisa jadi pedang-pedang tajam
Menebas siapa-siapa yang menghadang jalan
Biarlah tanah-tanah itu berkalang mati
Biarlah nisan-nisan bernama itu menancap diatasnya
Biarlah angin-angin menghapus lenyap nama-nama
Karena nama-nama tak lagi penting di nisan
Tersimpan di hati yang beku oleh geraman amarah tertahan
By: Blasteran_Elhau