Pemuda Maluku Ngamuk, Kaca Kantor Gubernur Pecah

Pemuda Maluku Ngamuk, Kaca Kantor Gubernur Pecah
- Tidak Peroleh Jatah Menteri, Nyaris Bentrok Dengan Aparat Keamanan

AMBON – Sejumlah komponen pemuda Maluku, Kamis 22 Oktober mengamuk di kantor gubernur Maluku akibat tidak diakomodirnya putra-putri terbaik Maluku dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II.
Aksi ratusan pemuda yang tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan (OKP) didaerah ini berujung dengan pecahnya kaca kantor Gubernur Maluku dan nyarris terjadi bentrokan dengan aparat keamanan yang bersiaga didepan pintu masuk kantor gubernur.
Sebelumnya komponen pemuda ini sekira pukul 4.00 WIT pagi memulai aksinya di depan Kantor Polisi Sektor (Polsek) Bandara Udara Pattimura Ambon, ini mengakibatkan terganggunya sejumlah jadwal penerbangan dan mengakibatkan ratusan penumpang beberapa saat harus terlantar di Bandara Internasional Pattimura, akibat sejumlah penerbangan menunda keberangkatannya.
Usai melakukan aksi demonstrasi di depan Polsek Bandara, Internasional Pattimura, ratusan pemuda ini kembali menuju Kota Ambon dan memusatkan aksinya di depan Kantor Gubernur Maluku dan meminta Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu agar dapat berdialog dan melakukan koordinasi guna mempertanyakan kejelasan, terkait tidak adanya putra-putri Maluku dalam KIB II yang kemarin resmi dilantik.
Sayangnya keinginan untuk bertemu dengan Gubernur Maluku tidak terpenuhi, karena saat yang bersamaan gubernur maupun wakil gubernur menghadiri secara langsung pelantikan menteri KIB II di Jakarta.
Para pemuda ini kemudian diterima Asiten I Pemerintah Provinsi Maluku Piet Norimarna, dan berjanji apa yang menjadi aspirasi itu akan disampaikan secara langsung kepada Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.
Apa yang disampaikan Piet ini tidak membuat para pendemo puas, dan mereka meminta agar Piet segera melakukan koordinasi secara langsung via telp dengan Gubernur Maluku. Piet-pun menuruti apa keinginan para pemuda tersebut dan mengatakan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu berjanji setelah kembalinya dari Jakarta akan melakukan pertemuan secara langsung dengan KNPI dan BEM se-Maluku guna berdiskusi tentang persoalan tersebut. Dan kata Piet gubernur berharap agar kedamaian di Maluku harus tetap terjaga.
“Saya berharap agar aspirasi yang disampaikan ini, kiranya tidak mengganggu kepentingan umum dan pelayanan terhadap masyarakat, karena bagaimanapun birokrasi ini adalah birokrasi milik pemerintah daerah ,” tandas Piet.
Penjelasan yang disampaikan Piet ini ternyata tidak juga membuat para pendemo puas, karena mereka menilai apa yang dijelaskan tidak menyentuh persoalan yang mereka kemukakan. Yakni soal tidak diakomodirnya salah satu putra-putri terbaik Maluku di KIB II.
Puluhan pemuda yang sudah terbakar emosinya kemudian mencoba merengsek masuk kedalam ruang utama Kantor Gubernur Maluku yang dijaga ketat ratusan aparat keamanan Polda Maluku.
Aksi saling dorong dan saling kejar antara aparat keamann dan sejumlah pemuda tidak terhindarkan, dan membuat sejumlah pegawai yang sementara bekerja di kantor tersebut panik.
Alhasil sejumlah oknum pemuda yang kesal dengan tindakan aparat keamanan itu langsung meluapkan emosinya dengan melempari kaca Kantor Gubernur Maluku hingga pecah.
Situasi makin panas, ratusan personil keamanan lainnya yang berada di luar Kantor Gubernur Maluku kemudian merengsek masuk untuk melakukan pengamanan menjaga terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan. Dari hasil pantauan Radar Ambon di Kantor Gubernur Maluku terlihat aparat keamanan bersiaga penuh hampir disetiap sudut kantor milik pemerintah itu. Bahkan pada areal belakang kantor tersebut yang biasanya selalu terbuka kemarin ditutup rapat. Setiap orang yang hendak masuk harus menunjukan identitas resmi, termasuk pers.
Masih belum puas puluhan pemuda ini kemudian melakukan aksi pemblokiran jalan di depan Polsek Sirimau, namun itu tidak berlangsung lama, karena Kapolres Pulau Ambon dan PP Lease, AKBP Didiek Widjanarko meminta agar pemblokiran jalan tersebut dibuka karena sudah menyangkut kepentingan umum.
Ketua DPD KNPI Maluku Asmin Matdoan kepara pers mengatakan aksi yang di lakukan komponen pemuda di Maluku ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah pusat, terutama Presiden SBY yang menetapkan keputusannya terhadap para menteri dimana tidak ada satupun putra-putri Maluku yang diakomodir.
“Kami minta kepada Gubernur Maluku untuk langsung mempertanyakan ke pada Presiden RI, alasan apa sehingga putra-putri maluku ini tidak masuk dalam susuan KIB II. Walaupun itu merupakan hak proratif presiden, namun harus ada penjelasanya jelas, apa salah rakyat Maluku dan apa kekurangan rakyat Maluku," tandas Asmin.

Assalamu 'alaikum Wr. Wb,

Singkat saja. Dari sudut pandang sederhana, tidak terakomodasinya putra-putri Maluku dalam line-up Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II ini, mengindikasikan rendahnya bargainnig position Maluku dalam kanca percaturan politik Nasional.

Mungkin, masih banyak alasan lain yang bisa diungkapkan, namun menurut hemat beta, rendahnya bargainnig position merupakan triger (pemicu) utama. Sebagai putra daerah (Maluku), hal ini tentunya harus ditafsirkan sebagai suatu pertanyaan yang membutuhkan jawaban (realisasi).

Untuk itu, marilah sama-sama kita bangun Maluku, yang dimulai dari membangun (kualitas) keluarga dan komunitas yang berorientasi kepada pengembangan SDM berbasis kompetensi. Sehingga di suatu waktu nanti, Insya Allah putra-putri Maluku akan kembali berjaya seperti para pendahulunya (di masa kemerdekaan).

Wassalam,

Assalamualaikum

Aksi demo yang mengatasnamakan Pemuda Maluku, apalagi nyaris bentrok dengan aparat keamanan, menandakan mereka masih berpikiran layaknya kekanak-kanakan. Pasalnya, jika seluruh anak bangsa berpikiran sempit seperti saudara-saudara kita di Maluku dengan alasan putra daerah mereka tidak masuk dalam pemerintahan SBY-Boediono, maka betapa hancurnya bangsa ini.
Beta melihat, tidak dimasukannya salah satu tokoh Maluku dalam pemerintahan saat ini harus diterima dengan tangan terbuka. Kenapa SBY-Boediono demikian? Karena memang selain tidak ada figur, juga konstribusi Maluku kepada penggagas Partai Demokrat pada pesta demokrasi nasional, Pilpres lalu kecil. Bukan hanya itu. Pada Pilpres itu juga, tidak ada seorang putra Maluku yang menyemangati, sekaligus menyerang lawan-lawan politik SBY.
Hal yang paling krusial dan masih segar diingatan kita, adalah sebuah peristiwa besar yang terjadi pada Harganas di Ambon. Saat itu, SBY telah dipermalukan oleh sekelompok orang Maluku melaluitarian cakalele. Sekalipun itu dilakukan oleh mereka yang menamakan diri pentolan gerakan saparatis RMS.
Karena itu, usai Pilpres dan SBY-Boediono dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU, tidak ada tokoh Maluku yang disebut-sebut akan memimpin departemen. Dibandingkan dengan daerah lain. Sulawesi Selatan misalnya, ada Andi Malarangang dan Syarif Hasan yang selalu membela kepentingan SBY. Keduanya kem,udian dianagkat menjadi menteri dari empat orang yang selalu disebut-sebut. Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad pun demikian. Sekalipun dia orang Golkar, namun pada Pilpres dia selalu membela SBY dari pada Jusuf Kalla. Begitu pula menteri lainnya yang terlihat selalu berada di belakang SBY, termasuk partai-partai politik yang mendukung militer kelahiran pacitan, Jawa Timur tersebut.
Pertanyaannya, siapa putra atau tokoh Maluku yang ditawarkan para pendemo? Kenapa tidak dari awal-awal mereka menyalurkan aspirasi ke pusat? Karena, beta melihat, sebenarnya aksi demo yang dilakukan bukan demo murni, melainkan ada skenario lain. Tetapi, banyak yang tidak tahu, sehingga mereka ikut-ikutan demo.

» Diduga, ada Skenario Politik Gubernur Maluku
» MUBES IKASSI RESMI DIBUKA GUBERNUR MALUKU
» PILKADA MALUKU 2008
» DEMONSTRASI MAHASISWA MALUKU
» 2.026 Siswa di Maluku Tidak Lulus