Terima Kasih Bung Evol
Oke terima kasih kepada Bung Evol yang telah membawa oleh-oleh dari amanno. Kabar amanno inilah yang mendinginkan katong pung suasana di taidanno ehe. Kabar ini pula
membuktikan betapa keakraban, kekerabatan, persaudaraan katong anak negeri Sissodi begitu kental.
Inilah kerja tim yang sukses. Kabar inipula mendandakan orang Sissodi itu tidak seperti yang dibayangkan basudara laeng yang selalu meremehkan katong. Tetapi, akan terus jaya, sampai kapanpun. Kita memiliki kekayaan yang sangat luar biasa. Kekayaan itu dari
jaman dulu kala, sejak ada yang dinamai leluhur. Kejayaan masa lalu itu tidak bisa
terlupakan hingga anak cucu kita. Mata hati para leluhur kita, bahkan tembus ke masa depan yang lebih moderen sekalipun. Tidak satu orang yang mengetahui akan berakhir.
Kabar Idul Qurban yang dibawa Bung Evo Saimima ini pula menjernihkan suasana, memecahkan anggapan sebagian orang Sissodi yang mengatakan katong malas.
Jika tahun 1430 Hijriah ini IPPMASSI Ambon dan IPPMASSI Ternate menyumbang hewan kurban, lalu kapan IPPMASSI Masohi. Kapan IPPMASSI dari daerah lain? Beta yakin, ke depan masih ada IPPMASSI-IPPMASSI lain yang ikut menyumbang hewab kurban. Tidak
lain, karena setelah membaca oleh-oleh dari Bung Evol ini, menumbuhkan semangat. Memunculkan kearifan. Kearifan yang yang bersemayam di antara detak-detak
nurani orang Sissodi dimanapan dia berada. Apalagi, sebagai orang Sissodi yang beta istilahkan sebagai petarung, maka untuk mendapatkan momentum dari nilai-nilai keilaihian, diperlukan kompetisi memenangi pertarungan. Ini pula yang disebut membangun citra,
sekaligus membangun eksistensi orang Sissodi di mata kampung-kampung laeng.
Berita ini yang ditulis Bung Evol mengagumkan. Tertata demikian dinamis, hingga menjadi sebuah mosaik yang demikian membanggakan. Didalamnya ada kearifan. Ada intusi, ada sikap bijak, ada aroma taqwa. Ada suasana kebatinan. Ada ketelatenan. Ia bagaikaan mutiara yang menyebabkan kebanyakan orang Sissodi di rantau banyak yang merindukan kampung, dan mencari-cari jalan untuk bersua, berbincang-bincang, sekaligus bercengkrama. Jangan seperti salah seorang basudara di Masohi yang ''berlari-lari di Apui dan Letwaru menggunakan lilin di siang bolong. Salah seorang mengaku tinggal di Lasane bertanya apa gerakan Bung menggunakan obor di siang bolong. Dia hanya menjawab ''sedang mencari IPPMASSI'' .Wassalam