Ratusan Rumah di Ambon Terendam Banjir
Ratusan rumah di Kota Ambon terendam air, pemukiman penduduk di beberapa kawasan digenagi air hingga mencapi ketinggian 1 meter diatas pemukaan tanah. Hujan deras yang terjadi selama sehari menyababkan aktifitas masyarakat di kawasan rawan banjir seperti Kelurahan Silale, Rijali dan Kawasan Batumerah lumpuh total, Selasa 23 Mei.
Masyarakat di tiga lokasi ini terpaksa harus mengemas seluruh barang dan perabot rumah, karena air yang masuk mengenagi seluruh ruangan di rumah mereka. Sebahagian ada juga yang mengunsukan barang-barangya ke rumah kerabat terdekat,' Ia untuk menjaga agar barang-barang kami aman kami harus mengemankan, rumah saya ini tinggi airnya mencapai dada, terpaksa seluruh barang penting harus dipindahkan kerumah keluarga atau kerabat saya, yang tinggalanya di bagian paling ujung.' ujar Leo salah satu penduduk di Kelurahan Rijali.
Meraka berusaha menjaga agar air tidak masuk ke rumah, namun upaya yang dilakukan itu sia-sia, semakin tinggi volume hujan yang turun pada hari kemarin, membuat pemukiman di kawasan itu digenagi air selama tiga kali dalam sahari. Mulanya banjir terjadi pada pukul 10.OO Wit, pagi namun air yang mengenagi suluruh pemukiman ini surut pada pukul 11.00 Wit. Tingginya intensitas hujan yang terjadi pada pukul 12.00 Wit, membuat kawasan yang dihuni oleh 340 jiwa itu kembali terendam banjir, namun tidak bertahan lama, air yang mengenagi rumah-rumah penduduk itu surut pada pukul 14.00 Wit.
Sore harinya, kondisi banjir di Rejali semakin buruk, tepat pukul 17.00 Wit, sungai yang melintas ditepi pemukiman warga, meluap menyebabkan banjir besar mengenagi seluruh pemukiman. Hingga pukul 20.00 Wit, semalam, air yang mengenagi perumahan warga ini belum surut.
Ketua RT 01/RW 04, Kelurahan Rejali, Stepanus Pasania menyatakan, banjir di kawasan yang dihuni oleh sekitar 75 kepala keluaga ini , sangat memprihatinkan pasalnya dalam sehari air bisa meluap hingga dua sampai tiga kali, masyarakat yang mendiami kawasan ini terpaksa harus meyelamatkan barang-barangnya dari ancaman air yang sering datang setiap saat. " Kami harus bersiaga, jika hujan datang, karena air sudah pasti akan masuk ke
seluruh ruangan, kondisi seperti ini sudah sering terjadi di kawasan ini setiap musim hujan,' katanya.
Kondisi yang sama juga terjadi di kawasan Silale, dimana puluhan rumah terendam air dengan ketingian mencapai satu meter, masyarakat secara bersama-sama mengamankan barang-barang meraka dari luapan air yang mengenangi rumah rumah penduduk. Banjir terjadi pada pukul 15.00 Wit, volume air yang semakin tinggi di sungai yang melintas dekat kawasan penduduk menjadi sumber banjir yang tijadi kemarin. " Biasanya kalu air laut naik, dan volume air di sungai meluap maka pasti akan banjir," ujar Rahman salah satu penduduk Silale.
Warga terus berupaya untuk mengeluarkan air yang masuk ke dalam rumah meraka, dan barang-barang meraka sudah diamankan ditempat yang lebih tinggi. Hingga semalam tepat pukul 20.00 Wit, air dikawasan ini belum surut, hal ini disebabkan intensitas hujan yang belum juga redah. Namun volume air yang mengenagi sebahagian pemukiman penduduk yang berada di ketinggian sudah mulai turun," Usai banjir kami harus membersihkan rumah, ini sudah biasa,' kata Rahman.