IPPMASSI Minta Warga Tidak Terprovokasi

Berita Ambon Ekspres edisi Rabu 5 Maret 2008

IPPMASSI Minta Warga Tidak Terprovokasi

Ambon AE. Masyarakat MAluku diminta untuk tetap menjaga hubungan solidaritas bidaya basudara yang sempat terputus akibat konflik kemanusiaan yang melanda daerah ini pada tahun 1999 silam.
Hal ini disampaikan salah satu staf ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Siri Sori Islam (IPPMASSI) Ambon, Abdul Wahid Pelupessy kepada Ambon Ekspres selasa (4/3) kemarin.
Selaku anak daerah yang juga berasal dari salah satu negeri adapt di provinsi ini, dirinya menilai masih ada kelompok-kelompok tertentu yang sengaja mengumbar isu-isu SARA yang pada akhirnya memprovokasi masyarakat untuk berkonflik lagi. “Saya tidak sepakat kalu isu SARA terus dikambinghitamkan, atau dijadikan sebagai senjata pamungkas oleh para provokator sehingga bias menimbulkan konflik di masyarakat. Kami harap aparat keamanan dapat jeli melihat masalah ini” ujar Pelupessy.
Untuk menyongsong Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) tahun ini, kata dia, masyarakat diingatkan untuk tidak termakan dengan isu-isu yang mudah menghancurkan tali persaudaraan orang Maluku. “Meski semua berbeda figure atau kandidat dalam Pemilukada, namun marilah kita kembali memaknainya sebagai rahmat, bukan kemudian mengajak masyarakat untuk memisahkan hubungan tali persaudaraan ini dengan menimbulkan konfli” tandasnya.
Dalam pemilukada, semua orang pasti memiliki kandidat atau calon tertentu, namun jangan kemudian para tokoh politik maupun tim sukses sengaja mengumbar isu SARA, yang kemudian menjurus pada konflik antar sesame masyarakat di daerah ibni.
“Demokrasi adalah suatu proses, pada akhirnya yang harus menang dari proses ini adalah masyarakat bias makmur dan sejahtera. Bukannya memberi peluang konflik terus melebar di tengah masyarakat Maluku” ingatnya.
Kepada masyarakat juga dia meminta untuk tidak mudah terpancing dengan segala aneka isu yang sering bisa membongkar persatuan dan kesatuan hubungan persaudaraan masyarakat Maluku “Saya mintakan, agar semua masyarakat Maluku untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu murahan dan bersifat menyesatkan serta memecah tali persaudaraan orang Maluku” pangkasnya.